Halaman

Jumat, 14 Mei 2010

GBI Hari Kedua

Keberagaman budaya Indonesia tersaji jelas lewat stan-stan etnis yang mengikuti Gebyar Budaya Indonesia (GBI) 2010 di Balairung Universitas (BU) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) siang ini (11/5). Ada 17 etnis yangmenyuguhkan kebudayaan daerahnya melalui sajian masakan daerah, miniatur rumah adat foto-foto dan pakaian adat.

Stan Batak Toba yang terletak diujung menyajikan 2 masakan khas Naniura dan Arsik. Keduanya dibuat dari ikan mas yang berbeda rasa. Naniura mempunyai rasa asam sementara Arsik dengan tampilan yang kemerah-merahan terasa pedas. Masih distan yang sama, etnis Batak Toba juga menampilkan miniatur Jabu Bolor, rumah adat Batak Toba. Ulos dengan warna yang berbeda juga disajikan di sana lengkap dengan Tarombo.

Tarombo menggambarkan silsilah lengkap orang Batak, kita bisa melihat bagaimana sejarah marga-marga orang Batak,” terang Benediktus Simarmata seorang mahasiswa Batak Toba dari Fakultas Teknologi Informasi (FTI).

Tidak jauh dari stan Batak Toba, berdiri stan dari Palembang. Berbagai makanan khas Palembang seperti Empek-empek, Lempok, Tekwan dan kerupuk asli dari daerah tersebut tersaji lengkap di stan ini. Kain Songket dan berbagai pernak-pernik yang menggambarkan jembatan Ampera, salah satu lambang dari Kota Palembang juga disajikan.

Beranjak ke stan lainnya, berdiri stan dari etnis Toraja. Rumah adat asal Toraja berdiri kokoh di stan yang juga menyajikan makanan khasnya seperti Pa’piong Duku’bae yang untuk menyajikannya masakan ini harus dimasak di bambu.

Beberapa langkah dari stan Toraja kita juga bisa melihat stan dari Poso. Berbeda dengan stan-stan lain, di stan Poso ada miniatur Danau Poso, lengkap dengan jembatan Pamona yang terkenal di Poso dan miniatur air terjun Saolopa. Masakan ikan khas Ikan Woku tersaji di stan ini selain miniatur pasangan dari Suku Mori dan Suku Pamona.

Hingga berita ini diturunkan, acara kuliner masakan daerah masih berlangsung di BU hingga pukul 16.30. Rangkaian acara GBI hari ini akan dilanjutkan nanti malam dengan penampilan tarian kolaborasi etnis di BU mulai pukul 19.00

Seminar Budaya Penyimpangan Moralitas

Masih di Balairung Universitas, pagi tadi berlangsung Seminar Budaya Penyimpangan Moralitas. Hadir sebagai pembicara dalam seminar tersebut Drs. Pamerdi Giri Wiloso, Ph.D Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi (FISKOM) UKSW yang menyampaikan materi dari segi budaya; Febriyanti Putri Khatulistiwa, SH dari Perwakilan Persatuan Keluarga Berencana Indonesia dari segi sosial dan dr. Lucky Handaryati, SPkk yang mengupas tema dari segi kesehatan.

Tidak ada komentar: