Halaman

Kamis, 15 Oktober 2009

Workshop Music Biz on Campus di UKSW

Senin, (12/10) di Balairung Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) telah berlangsung Workshop Music Biz on Campus hasil kerjasama Senat Mahasiswa Fakultas Seni Pertunjukkan (FSP) UKSW dengan Yamaha dan RollingStone.

Dipandu Wendi Putranto dari RollingStone, acara diawali dengan penyerahan secara simbolis buku RollingStone dari Yamaha kepada pihak UKSW yang diterima oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Umbu Rauta, SH., M.Hum., dan Dekan FSP Paulus Dwi H. S.Sn.

Hadir sebagai pembicara dalam workshop ini James F. Sundah dan Glenn Fredly. Apa musik itu dan bagaimana perjalanan industri musik di Indonesia diceritakan dengan lengkap oleh James F. Sundah yang seorang penulis lagu dan juga Ketua Departemen Informasi di Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu dan Penata Musik rekaman Indonesia (PAPPRI). Berawal dari musik yang hanya digunakan untuk pemujaan sampai sekarang menjadi industri yang maju disampaikan pria yang menciptakan lagu legenda seperti Lilin-lilin Kecil ini.

Dari sisi pelaku musik, penyanyi Glenn Fredly membagikan pengalamanannya mulai dari awal kiprahnya hingga saat ini. Glenn berpesan untuk mahasiswa UKSW agar menjadi diri sendiri dengan apa yang kita punya. "Kalau mau jadi musisi berhasil, harus melalui proses, so good luck. Get out from your comfort zone," tambahnya.

Turut hadir sebagai bintang tamu kelompok musik Wiwiek n Friends asal Semarang dan Endah N Rhesa asal Jakarta. Dalam acara ini juga dilakukan penggalangan dana untuk pasca gempa di Tasikmalaya yang di promotori oleh Glenn Fredly.

Sebagai penutup acara Glenn menyanyikan 2 buah lagu, Cuma Kamu dan Terpesona. UKSW merupakan kampus pertama yang menjadi tuan rumah workshop ini selain 6 kampus lainnya di Jawa.

Acara di Recitall Hall

Sebelumnya, sebagai bagian dari Festival Mata Air (FMA) 2009, FSP UKSW bekerja sama dengan Komunitas Tanam Tuk Kehidupan (TUK) Salatiga menggelar acara Main Bareng dengan beberpa pendukung FMA seperti Kath-Ellisism (Sydney), Kunokini, Ras Muhammad, Batik Tribe pada Rabu (7/10) di Recitall Hall UKSW. Orkes Kakuati dan String-X dari FSP juga turut memeriahkan acara.

Kelompok musik Kath-Ellisism yang beranggotakan 3 orang ini memainkan berbagai jenis musik mulai dari rock n roll hingga raggee dengan apik. Para personilnya tak canggung menyapa penonton menggunakan bahasa Indonesia dan Jawa singkat seperti "terima kasih","selamat malam" dan "matur nuwun".

Turut hadir dalam kesempatan ini Titi Permata ketua panitia Festival Mata Air 2009. Dalam sambutannya diawal acara, wanita asal Solo ini mengajak generasi muda untuk mulai berpikir tentang lingkungan. "Sudah saatnya kita berbuat sesuatu untuk lingkungan dalam skala yang besar, dan kami bicara dengan musik," ungkapnya.
www.uksw.edu

Tidak ada komentar: